Jumat, 17 Januari 2020

TRIP SAMARINDA-MALANG || JAKARTA-MALANG SENDIRI SELAMA 17 JAM DIKERETA

 SAMARINDA-MALANG / JAKARTA-MALANG, SENDIRI ? DiKereta selama 17 Jam !!


Oh haiiii… seperti judulnya, ini jadi pengalaman pertama ke Malang sendiri ? emang sebelumnya sudah pernah? Gaaaakkk pernah hahahaha. Untuk kamu yang tinggal di Samarinda mungkin bisa jadi referensi yang pengen ngetrip sendiri ke kota Malang. Atau dari Jakarta – Malang ?

Trip kali ini aku udah rencanain jauh-jauh hari hahaha, setelah mendapatkan ijin dari ortu dengan syarat menyelesaikan skripsi (oh akhirnya kelar juga setelah 6 tahun jadi mahasiswa hampir abadi hahahah). Sebenarnya ke Malang adalah salah satu kota yang aku tuju trip kali ini, karena total perjalanan aku selama 17 hari, tapi aku akan menceritakan pengalaman aku selama berpergian ke Kota Malang.

Sebulan sebelumnya aku udah book tiket pesawat, kereta dan penginapan menggunakan e-comerce di traveloka, tokopedia, dan tiket.com. banyak cerita yang gak diduga kalau jalan sendiri kaya gini hahaha btw perjalanan kali ini aku hanya membawa satu ransel dan tas eiger kecil…

Aku beli tiket pesawat samarinda-jakarta seharga Rp. 1.447.500,- batikair. (kok kejakarta sih ? iyah kemaren itu sekalian dateng di nikahan temen aku di Jakarta, jadi sebenanrnya kalian bisa skip bagian ini dan selanjutnya, karena kalian bisa langsung beli tiket samarinda-malang atau samarinda-sby dengan harga kurang lebih Rp. 750.000 dengan maskapai lionair aku saranin memilih  penerbangan samarinda-sby karena lebih banyak jam penerbangannya ketimbang smd-mlg)

alternative lainnya adalah naik kapal, kalau kalian pengen coba via laut kalian bisa beli tiketnya di PELNI deket pelabuhan Samarinda atau buka di aplikasinya, harganya cukup terjangkau ekonomi sekitar Rp. 310.000 dan VIP Rp. 540.000 (tapi aku gak bisa kasih rekomendasi kalau kalian ngetrip sendiri dan kamu perempuan) pake kapal dengan jangka waktu 24 jam selain itu kalian harus memperhatikan keamanan

Lucunya pas jam penerbangan aku di bandara Samarinda, itu di cancel Karena ada perbaikan bandara, jadi aku harus pergi ke kota Balikpapan. nah Samarinda ke Kota Balikpapan menempuh perjalanan selama kurang lebih 2-3 jam dan Aku lebih memilih naik travel ketimbang naik transportasi khusus ke bandara ‘itu’ yang harganya lebih mahal, naik travel seharga Rp. 80.000 sedangkan naik ‘itu’ seharga Rp. 170.000,- oh, no way! dan ini adalah hal yang tidak terduga dari hitungan budget sebelumnya hehehe. bedanya naik transportasi khusus ke Bandara adalah travel bakal mix sama orang lain dan duduknya pasti rada empet-empetan belum lagi mobilnya bakal smoking area hehehe

Jadi sebenarnya aku dijakarta itu 4 hari, tapi aku skip cerita ini ya dan  ini bisa jadi referensi kamu yang lagi dijakarta dan pengen ke Malang juga hehehe… aku memutuskan untuk naik kereta ke Malang dengan jangka waktu 17 jam, tujuan Pasar Senen-Malang pake kereta JAYABAYA dengan harga Rp. 283.000. karena berangkat sore ke pasar senen setelah makan bakso dipinggir jalan ampe lupa waktu, jadi nyampe stasiun senen kudu lari sih untuk cetak tiket dan parahnya aku bener-bener gak sempat beli makanan buat 17 jam kedepan hahaha. Ini jangan di contoh sih, gak baik untuk kesehatan dan kantong lu, jadi akhirnya terpaksa beli makanan di kereta yang sungguh menyedihkan hahaha.

Oiya sebenarnya ada tiket kereta yang lebih murah dari JAYABAYA, Matarmaja kalau gaksalah dengan berbedaan harga ampe 100k, tapi perlu kalian tau jarak antara kursi didepan itu deket banget sih, jadi bisa ketemu lutut sama lutut dengan penumpang lainnya hahaha kebayangkan gak selama 17 Jam kalian bakal adu lutut sama penunmpang lainya, mungkin jadi rekomendasi buat yang berpergian bersama teman-teman, tapi kalau kamu solo travelling kayanya harus berpikir 2x hehehe (mencari kenyamanan bisa jadi prioritas utama)

Jadi ini pengalaman pertamaku 17 jam naik kereta dengan kursi yang sandarannya itu lurus kek tembok hahaha, tapi masih bisa dinikmati, pilihan yang tepat dengan jadwal berangkat sore jadi bermalam di kereta dan pagi udah di Malang, 

cerita awal naik kereta kali ini menarik, sebagai solo travelling ketika membeli tiket aku akan memilih duduk dekat jendela, entah hari apa itu Jakarta lagi dipenuhi berbagai orang-orang yang akan pulang kampung, satu baris dan kursi depanku sudah penuh dengan satu keluarga, sibuk mengatur tempat duduk, aku yang sudah duduk mulai merasa terintimidasi hahaha setelah membaca posisi duduk mereka aku memutuskan untuk tukar posisi kepada seorang bapak-bapak. soalnya ada beberapa anak kecil dan bayi, sedangkan bapak mereka terpisah jarak kursi, alhamdulillah posisi tiket si bapak tepat dekat jendela. (Btw tidak patut dicontoh berpindah tempat dikereta yaa, tapi melihat kondisi lapangannya ibunya agak pusing mengurus anak-anaknya sendiri di satu kursi aja)

setelah duduk cantik aku udah prepare untuk menikmati bermalam di kereta, meletakan ransel yang berisi pakaian pada tempatnya tepat diatas kepalaku dan memastikan barang penting lainnya ada di tas kecil yang kupangku, siap untuk memejamkan mata. apakah tidurnya nyenyak ? oh pasti tidak hahaha, subuhnya aku langsung melakukan sholat dikursi itu juga, sangat diperbolehkan yaa sholat dalam keadaan duduk di satu kendaraan yang sedang berjalan. alhamdulillah pagi harinyaa aku seneng banget disambut dengan sawah dan gunung-gunung yang emang jarang banget dilihat kalau di Samarinda, rasanya subhanalloh, matahari udah mulai memancarkan sinarnya dibalik perpohonan, kereta tetap berlaju melewati sawah yang luas dan gunung-gunung yang agung. top banget perjalanan kali ini.

aku pikir sampai stasiun Malang jam 10 an ternyata lebih pagi, sekitar jam 7 pagi aku sudah sampai, wah sebahagia itu nyampe Kota Malang, pemandangan baru, kota baru dan semua hal yang baru, pagi itu aku memutuskan langsung berjalan menuju alun-alun Tugu Malang, dari stasiun jaraknya sekitar 300 m, yang kuputuskan untuk berjalan kaki saja, alias menghindari tawaran kenek angkot hehehe, kebetulan aku sudah punya jadwal khusus langsung ke kota Batu. pagi itu matari sudah terik banget rasanya, tapi Kota Malang cukup asri untuk pejalan kaki, sampai di Tugu aku duduk sebentar karena ternyata hari itu seperti ada acara diTugu, dan aku langsung melakukan perjalanan selanjutnya ke Batu-Malang.

ceritanya belum selesai, next continue "perjalanan di Batu-Malang"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Bro" dan "Ompe" Di Tepian Mahakam

Berawal dari, kegabutanku Kali ini untuk menepi. Iyah ini jadi bagian cerita perjalanan walaupun cerita Kali ini sedang tidak berpegian jauh...